Friday 20 January 2017

Kiamat Tidak Akan Terjadi Selama Orang Masih Mengamalkan Zikir Ini



Kiamat adalah hal yang pasti terjadi. Bumi, langit, dan seisinya akan dimusnahkan suatu saat oleh Sang Penciptanya (Allah swt). Ini adalah bagian dari rukun iman yang wajib diyakini.

Hanya masalahnya, yang sering membuat orang “dag-dig-dug” sehingga berupaya untuk mencoba-coba menerkanya adalah: Kapan terjadinya kiamat itu? Malangnya, perkara “kapan” nya itu memang hal yang sengaja disimpan rapat-rapat oleh Allah swt. Sehingga sang Rasul-Nya pun (Muhammad saw) ketika ditanya tentang hal itu, tidak pernah memberikan kepastian dan hanya menjelaskan saja tanda-tanda kedatangannya.

Tetapi tahukah Anda bahwa Rasulullah saw pernah menjamin bahwa kiamat tidak akan terjadi selama orang masih mengamalkan ucapan zikir berikut ini? Mari perhatikan haditsnya:

لَا تـَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يـَـبْـقَى عَـلَى وَجْهِ الْاَرْضِ مَنْ يـَقُوْلُ اَلله اَلله
“Kiamat tidak akan terjadi sampai tidak ada lagi di muka bumi orang yang mengucapkan: “Allah, Allah” (H.R. Muslim)

Ya, sebuah ucapan zikir yang amat mudah. Hanya: “Allah, Allah” saja. Dengan ucapan zikir tersebut, Rasulullah menjamin bahwa kiamat tidak akan terjadi selama masih ada orang yang mengamalkannya.

Bukankah ini sebuah ketenangan bagi kita? Meskipun kita tidak pernah tahu kapan akan terjadinya kiamat itu, tapi kita dapat mengupayakan untuk “belum” terjadinya. Amalkan zikir ini. Ucapkan “Allah, Allah” di sela-sela kesibukan Anda. Atau amalkan secara rutin setiap selesai shalat fardhu. Jumlah banyaknya terserah Anda. Makin banyak makin bagus, karena Allah memerintahkan kita untuk berzikir sebanyak-banyaknya.

“…Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya ...”
(Q.S. Ali Imran: 41)

Namun, sedikit tetapi rutin adalah lebih baik daripada banyak tetapi tidak rutin. Demikian kaidah beramal di dalam agama kita.

Jadi, misalkan Anda hanya mampu mengucapkannya 100 kali setiap hari atau 100 kali setiap selesai shalat fardhu. Itu adalah lebih baik daripada Anda mengamalkan 1000 kali, tetapi tidak sanggup untuk merutinkannya.

Ulama-ulama Ahlus sunnah banyak yang mengamalkan ini. Tetapi sayang, “ulama-ulama” wahabi[1] dan para pengikutnya, seperti biasa, mereka mem-bid’ah-bid’ahkan amalan ini. Pemahaman bid’ah mereka yang keliru membuat mereka selalu begitu, menyalah-nyalahkan amalan yang jelas-jelas sunnah dan ada dalil-dalilnya[2].

Saya sendiri sekarang tidak mau ambil pusing dengan kelompok Wahabi. Capek melayani mereka. Biar berbusa ini mulut menjelaskan dalil-dalilnya, tetap saja, kalau mereka sudah men-stigma itu amal bid’ah, ya bid’ah saja sampai “lebaran kuda” (padahal “lebaran kuda” itu kapan ya? saya sendiri gak tau).

Jadi, masing-masing saja lah. Kalau mau mengamalkan, silakan. Kalau tidak, ya sudah. Yang penting, jangan ribut atau bermusuhan.

Saya sendiri memprediksi akan semakin banyak orang yang akan meninggalkan amalan ini, hingga akhirnya akan habis sama-sekali. Kenapa begitu? Karena kiamat itu kan pasti terjadi. Sementara menurut hadits tersebut di atas, kiamat tidak akan terjadi selagi masih ada orang yang mengucapkan “Allah, Allah”. Oleh karena itu, semakin dekat kiamat, semakin sedikit orang yang akan mengamalkan zikir “Allah, Allah” ini. Kalau tetap banyak yang mengamalkan zikir “Allah, Allah” ini, kiamatnya kapan dong?

Tapi saya sendiri berharap bahwa selama saya hidup, Allah akan menjadikan saya mampu untuk tetap mengamalkan zikir ini. Sehingga kiamat itu tidak akan terjadi di masa saya. Karena ada hadits yang mengatakan bahwa manusia-manusia yang hidup di masa terjadinya kiamat adalah seburuk-buruknya manusia[3]. Saya tak ingin termasuk salah satu di antara mereka, aamiin.

Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah Anda akan mengamalkannya? Menurut saya, selagi pilihan masih ada di tangan kita, kenapa tidak kita memilih yang terbaik? Ya kan?! Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin. [Buya Amin/Media Muslim]

[1] Saya beri tanda petik pada kata ulama di situ, karena saya sering merasa bahwa “ulama-ulama” wahabi itu tidak pantas untuk disebut sebagai ulama. Mereka sering keliru memahami ayat atau hadits. Cara pemahaman mereka berbeda dengan jalan yang telah ditempuh oleh para ulama terdahulu sehingga menimbulkan konflik pemahaman di tengah-tengah umat Islam. Selain itu, dalam beberapa kasus, saya pernah mendapati kecurangan mereka di dalam berdalil. Terutama di dalam pemahaman-pemahaman yang berkaitan dengan bid’ah. Untuk mengetahui keburukan dan kesalahan kelompok wahabi lebih lanjut, telusurilah postingan-postingan saya tentang mereka di bagian “Tolak Wahabi” di blog ini.

[2] Untuk lebih jelas tentang dalil-dalil dari amalan zikir “Allah Allah” ini, baca tulisan saya yang berjudul “Berzikir Allah Allah” di blog ini.

[3] Haditsnya:
إِنَّ مِنْ شِرَارِ النَّاسِ مَنْ تُدْرِكُهُمُ السَّاعَةُ وَهُمْ أَحْيَاءٌ
 “Sesungguhnya seburuk-buruk manusia adalah orang-orang yang hidup ketika terjadinya kiamat.” (HR. al-Bukhari dari sahabat Ibnu Mas’ud)

8 comments:

  1. thank infonya sangat bermanfaat, kunjungi http://bit.ly/2p9iBfW

    ReplyDelete
  2. Subhanallah, terima kasih infonya, saya mulai sekarang ingin mengamalkan nya

    ReplyDelete
  3. Barakallah..mari kita zikir Allah Allah Allah..dan kita ajarkan kepada keluarga kita, dan semua orang islam

    ReplyDelete

Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...