Wednesday 26 April 2017

Qisas Adalah Hukum Yang Paling Benar dan Paling Adil



“Dan  di dalam qisas itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang berakal, agar kamu bertakwa” (QS. al-Baqarah: 179)

Kalau membacok, maka hukumannya adalah dibacok pula. Kalau membunuh, maka hukumannya adalah dibunuh pula. Kalau mematahkan tulang, maka hukumannya adalah dipatahkan pula tulangnya. Di bagian yang sama, dengan alat yang sama, dan dengan cara yang sama (sepersis mungkin). Itulah qisas.

Anies-Sandi Menang, Lalu Selanjutnya Apa?



Anies-Sandi sudah menang. Alhamdulillah. Lalu apa yang harus kita lakukan? Menuntut-nuntut dia untuk segera mewujudkan harapan-harapan kita?

Semua orang tentu punya harapan. Dan atas menangnya Anies-Sandi, tentu ada harapan-harapan khusus yang tertanam terutama di hati para pemilih dan pendukungnya.

Ingin segera harapan terwujud, itu wajar. Ingin segera proyek rekalamasi dihentikan. Ingin memiliki rumah tanpa DP. Ingin anak-anak dan lingkungan kita hidup tertib dan berakhlak. Ingin si penista agama dihukum sesuai aturan yang berlaku. Dan lain sebagainya.

Akan tetapi, jangan sampai harapan-harapan kita itu menghilangkan kesadaran kita. Apa yang sesungguhnya sedang dihadapi oleh Anies-Sandi? Apakah dengan tak terpilihnya Ahok sebagai gubernur lantas perjuangan Anies-Sandi dan umat Islam menjadi mudah?

Saturday 22 April 2017

Mengenang Buya Imam (Mu'azzuddin, Tk. Mandaro)



“Sebutlah kebaikan orang-orang yang telah meninggal di antara kamu, dan tahanlah dirimu dari kejelekan mereka” (HR. Abu Daud)

Thursday 20 April 2017

Islam Mementingkan Kontinuitas Amal




Kontinuitas (kerutinan/kelanggengan) amal itu ternyata sangat dipentingkan di dalam Islam. Seakan-akan ia adalah suatu hal yang wajib. Sehingga, demi mementingkan kontinuitas, Islam sangat menganjurkan agar seseorang memilih suatu amal sunnah yang sedikit atau ringan saja tetapi ia sanggup untuk kontinu (rutin/terus-menerus), daripada suatu amal sunnah yang banyak atau berat tetapi tidak sanggup untuk kontinu.

Rasulullah saw pernah mendengar bahwa salah seorang sahabatnya, Abdullah bin Amru bin ‘Ash, bertekad akan berpuasa setiap hari dan akan mengkhatamkan (menamatkan) Alquran setiap malam. Maka Rasulullah menegur Abdullah tersebut. Perhatikan dialog mereka berdua—insya Allah bermanfaat buat Anda—berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari atau Muslim berikut ini:

Wednesday 12 April 2017

Bolehkah Menolak Pemberian?

Bagaimana jika tiba-tiba teman Anda atau yang lainnya memberikan sesuatu kepada Anda (sebagai sedekah atau hadiah). Padahal Anda merasa tidak pernah mengharapkannya atau Anda merasa tidak membutuhkannya. Apakah pemberian itu harus ditolak atau diterima? Apakah Anda boleh memasang sikap gengsi terhadap sebuah pemberian? Bagaimana semestinya menurut ajaran Islam?

Ajaran Islam ternyata menganjurkan kita untuk menerima suatu kebaikan dari orang lain selama tidak ada suatu bahaya yang jelas atau pasti yang kita khawatirkan dengan penerimaan itu. Tidak boleh kita gengsi menerima suatu pemberian dari orang lain walaupun yang diberikan itu hanya sesuatu yang sedikit atau bernilai kecil.

Apakah Semua Ajaran Kaum Wahabi/Salafi Itu Salah?

Apakah semua ajaran kaum Wahabi/Salafi itu salah?

Sebenarnya tidak. Banyak juga di antara ajaran-ajaran kaum Wahabi/Salafi itu yang bernilai benar. Akan tetapi sayangnya, kebenaran yang terdapat di kalangan kaum Wahabi itu bercampur dengan pemahaman-pemahaman keliru yang cukup fatal. Kebenaran yang mereka bawa justru menjadi jalan pula bagi masuknya pemahaman-pemahaman keliru yang fatal itu kepada orang-orang awam.

Orang-orang awam mungkin akan sulit untuk mendeteksi di mana letak kekeliruan pemahaman kaum Wahabi karena mereka (kaum Wahabi) terkesan selalu memakai dalil Quran dan Hadits di dalam pendapat-pendapat mereka. Namun, bagi orang-orang yang telah mendalam ilmunya, yang telah mengkaji aneka disiplin ilmu agama seperti Tafsir, Ushul Fiqh, Nahwu-Sharaf, Balaghah, Tasawwuf, Aqidah, dan lain sebagainya secara mendalam dan benar dari khazanah ilmu para ulama terdahulu yang saleh-saleh, pasti akan setuju dengan ungkapan bahwa: “Kaum Wahabi itu adalah kaum yang tahu dalil tetapi sering salah di dalam memahami dan menggunakan dalil”.

Sunday 9 April 2017

Jangan Biarkan Anak Anda Masih Bermain Menjelang Maghrib, Ini Bahayanya



Sebagian orang-orang tua dulu melarang anaknya dari bermain-main di luar rumah apabila hari telah senja (hampir Maghrib). Ternyata larangan ini bukanlah larangan tanpa ilmu. Larangan ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw berikut ini:

“Apabila malam mulai masuk, atau senja hari, maka laranglah anak-anak kecilmu karena setan-setan sedang berkeliaran di waktu itu. Apabila telah berjalan suatu sa’ah daripada malam maka (boleh) lepaskan mereka. Dan tutuplah pintu-pintu rumah, serta sebutlah nama Allah, karena sesungguhnya setan tidak akan membuka pintu yang telah ditutup.” (HR. Bukhari-Muslim)

Wednesday 5 April 2017

Pekerjaan Orang Munafik: Selalu Mencela Orang Yang Beramal



Dalam sebuah hadits diceritakan:

“Tatkala turun ayat tentang bersedekah, kami membawa (sedekah-sedekah kami) di atas punggung kami. Ada seseorang yang datang dengan membawa sedekah yang banyak. Maka orang-orang munafik berkata: “(Itu) orang yang riya’ ”.  Lalu datang lagi seorang yang lain dengan membawa sedekah hanya satu sha’ (satu gantang). Orang-orang munafik juga berkata: “Allah tidak butuh (kalau cuma) satu gantang ini”. Maka turunlah ayat: “ (orang-orang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya dst ... [QS. At-Taubah: 79]” (HR. Bukhari dan Muslim)

Apa Amal Terbaik Untuk Mendekatkan Diri Kepada Allah?



Untuk menjawab pertanyaan di atas, perhatikanlah Hadits Qudsi berikut ini:

“Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku wajibkan kepadanya” (HR. Bukhari)

Maksudnya: amal yang paling baik dan paling disukai oleh Allah untuk dijadikan jalan mendekatkan diri kepada-Nya adalah amal-amal yang wajib. Allah amat senang apabila apa-apa yang telah diwajibkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya betul-betul diperhatikan, diurus, dan diagungkan oleh hamba-hamba-Nya itu. Semakin serius seorang hamba di dalam mengagungkan dan melaksanakan apa-apa yang diwajibkan Allah kepadanya, maka semakin dekatlah hamba itu kepada Allah.