Anies-Sandi sudah menang. Alhamdulillah. Lalu apa yang
harus kita lakukan? Menuntut-nuntut dia untuk segera mewujudkan harapan-harapan
kita?
Semua orang tentu punya harapan. Dan atas menangnya
Anies-Sandi, tentu ada harapan-harapan khusus yang tertanam terutama di hati
para pemilih dan pendukungnya.
Ingin segera harapan terwujud, itu wajar. Ingin segera
proyek rekalamasi dihentikan. Ingin memiliki rumah tanpa DP. Ingin anak-anak
dan lingkungan kita hidup tertib dan berakhlak. Ingin si penista agama dihukum
sesuai aturan yang berlaku. Dan lain sebagainya.
Akan tetapi, jangan sampai harapan-harapan kita itu
menghilangkan kesadaran kita. Apa yang sesungguhnya sedang dihadapi oleh
Anies-Sandi? Apakah dengan tak terpilihnya Ahok sebagai gubernur lantas perjuangan
Anies-Sandi dan umat Islam menjadi mudah?
Ingat, Ahok cuma pion. Kekuatan yang berada di belakang
Ahok itulah yang sebenarnya mencemaskan. Kekuatan yang berada di balik Ahok
itulah yang sebenar-benarnya harus dihadapi oleh Anis-Sandi. Dan kekuatan itu,
dari fenomena-fenomena politik dan hukum yang selama ini telah kita saksikan,
tak bisa diragukan lagi bahwa ia adalah kekuatan besar yang telah masuk di
berbagai lini pemerintahan.
Saya justru khawatir dengan Anies-Sandi. Akankah keduanya
bertahan dengan segala janji dan visi-misi yang telah mereka lontarkan? Akankah
keduanya istiqomah dengan segala amanah yang harus ditunaikan? Ataukah justru
menyerah di tengah jalan dan hanyut pula mengikuti kehendak kekuatan yang
berada di belakang Ahok tersebut?
Anies-Sandi harus siap berkorban nyawa jika dirinya ingin
bisa istiqomah (konsisten) di dalam visi-misi dan program-program
perjuangannya. Harus siap untuk diterpa badai tuduhan dan fitnah. Harus siap
untuk diancam. Harus siap untuk diteror. Karena hal-hal seperti itulah yang
biasanya akan dilakukan oleh para mafia untuk menjegal dan melumpuhkan para
saingan dan lawan-lawan mereka.
Anies Sandi akan dicari-cari kesalahannya. Akan
dihalang-halangi keberhasilan program-programnya dengan berbagai cara. Jika
mereka (para mafia itu) berhasil, mereka akan bilang kepada rakyat: “Nih lihat
Anies-Sandi yang kalian pilih, gak ada apa-apanya. Apa gunanya kalian pilih
Anies-Sandi? Lebih baik Ahok!”.
Bersiaplah umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia yang
merindukan kebenaran dan keadilan. Mari berupaya cerdas. Bantu Anies-Sandi
mewujudkan harapan-harapan kita. Sekali lagi “bantu”, dan bukan “tuntut”.
Berjuang bersama. Bergerak bersama.
Kalau Anies-Sandi “jatuh” atau “tergelincir”, bantu dia
untuk “bangun” dan “berjalan” kembali. Jangan malah disumpah-serapahi,
dicaci-maki, atau malah dilempari dengan aneka “batu”.
Untuk menggagalkan proyek rekalamasi saja, akan sangat
luar-biasa perjuangan yang harus ditempuh oleh Anies-Sandi. Belum lagi tentunya
dengan program-program lainnya. Karena itu kita harus bijak. Kita harus arif.
Kita harus sabar.
Dan kita harus ingat, bagaimanapun besarnya kekuatan di
belakang Ahok yang telah kita sebutkan tadi, kekuatan tersebut tentunya SANGAT
KECIL jika dibandingkan dengan kekuatan Allah. Kekuatan tersebut tak akan bisa
sekali-kali mengalahkan kekuatan Allah.
Karena
itu, selalulah bersama Allah. Berjuanglah dengan Allah. Tumpukan segala
harapanmu kepada Allah. Anies-Sandi hanya manusia. Anies-Sandi hanya jalan dan
perantara saja. Harapan kita sesungguhnya ada pada Allah. Allahu Akbar !!!
No comments:
Post a Comment
Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...