Posted:
25 Nov 2016 07:53 AM PST
FPI
Online, Magelang - Sejumlah Organisasi Islam yang terdiri dari Front Pembela
Islam (FPI), Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),
MCI, FJI, beberapa LSM serta para tokoh muslim dan
perwakilan umat Islam se-Kabupaten Magelang, Temanggung dan sekitarnya
mendatangi para pemuka agama Budha di Vihara Candi Mendut di Desa Mendut,
Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jumat (25/11).
Tujuan perwakilan umat Islam menemui para Bikshu ini sebagai bentuk protes atas tragedi pembantaian dan pembunuhan massal atau genosida terhadap
Umat Islam yang belakanga ini kembali terjadi di Rohingya, Myanmar yang didalangi oleh seorang Bikshu bernama Wirathu.
Menurut salah seorang anggota FPI bernama Yonex yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, pihaknya meminta kepada Walubi untuk membangun komunikasi dengan para Bikshu dan umat Budha Myanmar agar segera menghentikan aksi keji tersebut.
"Kami meminta kepada Walubi dan perwakilan Bikshu untuk menyampaikan pesan agar Bikshu dan umat Budha Myanmar segera menghentikan pembantaian kepada umat Islam Rohingya secara brutal". Ungkap Yonex.
Selain melayangkan protesnya, masih menurut Yonex, umat Islam siap jika diperlukan datang ke Myanmar untuk membangun dialog kepada umat Budha Myanmar agar tidak ada lagi konflik antar umat beragama sehingga toleransi antar pemeluk agama dapat berjalan harmonis.
"Kami juga meminta agar para Bikshu Indonesia khususnya yang ada di Magelang bisa mengakses link kepada para Bikshu di Myanmar untuk datang bersama-sama dengan kami datang ke sana berdialog memberi pengertian agar bisa hidup bersama dengan umat Islam Rohingya dan membuka lembaran baru yang damai". Katanya. Jumat (25/11).
Pertemuan antara puluhan anggota Ormas Islam dan pemuka agama Budha ini berlangsung dengan penuh keakraban dan dengan suasana kekeluargaan. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa walaupun di Rohingya sana umat Islam terus diburu, dibunuh, diusir dan diperlakukan sangat keji oleh sekelompok umat Budha dan tentara Myanmar secara tidak manusiawi, namun hal ini tidak lantas menimbulkan rasa dendam dan kebencian umat Islam Indonesia kepada umat Budha yang ada di negri ini.
Rep : AbanaSahla
Tim News FPI
Tujuan perwakilan umat Islam menemui para Bikshu ini sebagai bentuk protes atas tragedi pembantaian dan pembunuhan massal atau genosida terhadap
Umat Islam yang belakanga ini kembali terjadi di Rohingya, Myanmar yang didalangi oleh seorang Bikshu bernama Wirathu.
Menurut salah seorang anggota FPI bernama Yonex yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, pihaknya meminta kepada Walubi untuk membangun komunikasi dengan para Bikshu dan umat Budha Myanmar agar segera menghentikan aksi keji tersebut.
"Kami meminta kepada Walubi dan perwakilan Bikshu untuk menyampaikan pesan agar Bikshu dan umat Budha Myanmar segera menghentikan pembantaian kepada umat Islam Rohingya secara brutal". Ungkap Yonex.
Selain melayangkan protesnya, masih menurut Yonex, umat Islam siap jika diperlukan datang ke Myanmar untuk membangun dialog kepada umat Budha Myanmar agar tidak ada lagi konflik antar umat beragama sehingga toleransi antar pemeluk agama dapat berjalan harmonis.
"Kami juga meminta agar para Bikshu Indonesia khususnya yang ada di Magelang bisa mengakses link kepada para Bikshu di Myanmar untuk datang bersama-sama dengan kami datang ke sana berdialog memberi pengertian agar bisa hidup bersama dengan umat Islam Rohingya dan membuka lembaran baru yang damai". Katanya. Jumat (25/11).
Pertemuan antara puluhan anggota Ormas Islam dan pemuka agama Budha ini berlangsung dengan penuh keakraban dan dengan suasana kekeluargaan. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa walaupun di Rohingya sana umat Islam terus diburu, dibunuh, diusir dan diperlakukan sangat keji oleh sekelompok umat Budha dan tentara Myanmar secara tidak manusiawi, namun hal ini tidak lantas menimbulkan rasa dendam dan kebencian umat Islam Indonesia kepada umat Budha yang ada di negri ini.
Rep : AbanaSahla
Tim News FPI
Jangan Mencaci-maki Sahabat Nabi SAW, Apalagi Mengkafir-Kafirkannya
ReplyDelete“Dari Abdullah bin Mughaffal, Rasulullah Saw bersabda, ‘Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah mengenai para shahabatku. Janganlah kalian menjadikan mereka sebagai sasaran caci maki sesudah aku tiada. Siapa yang mencintai mereka, maka dengan cintaku aku mencintai mereka. Siapa yang membenci mereka, maka dengan kebencianku aku membenci mereka. Siapa yang menyakiti aku, berarti telah menyakiti Allah. Siapa yang telah menyakiti Allah, dikhawatirkan Allah akan menghukumnya”. (HR. at-Tirmidzi).
Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah kamu mencela para shahabatku. Siapa yang mencela mereka, maka baginya laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Allah tidak akan menerima amal darinya di hari kiamat, yang wajib maupun yang sunnat”. (HR. Abu Nu’aim, ath-Thabrani dan al-Hakim).