Ayah Habib Rizieq adalah Habib Husein Shihab (1920- 1966). Saat
ayahnya meninggal, Habib Rizieq baru berusia 11 bulan. ”Jadi saya mengenalnya
hanya dari foto,” kata Al Habib Rizieq.
Menurut sejumlah temannya, Habib Husein Shihab merupakan pemimpin Pandu Arab. Habib Rizieq menyatakan bangga terhadap ayahnya yang punya semangat nasionalisme yang tinggi yang ikut membakar semangat para pemuda Arab melawan Belanda melalui Pandu Arab Indonesia ketika itu.
Menurut sejumlah temannya, Habib Husein Shihab merupakan pemimpin Pandu Arab. Habib Rizieq menyatakan bangga terhadap ayahnya yang punya semangat nasionalisme yang tinggi yang ikut membakar semangat para pemuda Arab melawan Belanda melalui Pandu Arab Indonesia ketika itu.
Al Habib Husein pernah bekerja di Rode Kruis (kini
Palang Merah Indonesia) pada masa kembalinya Belanda setelah proklamasi
kemerdekaan.
Al Habib Husein, yang ketika itu masih berusia 20 tahunan, bekerja di bagian logistik. Di sini beliau punya hubungan dengan para pejuang kemerdekaan. Beliau banyak memberikan makanan dan pakaian untuk para pejuang yang
ketika itu bergerilya di Jakarta dan sekitarnya.
Karena ada kawannya sendiri yang tega mengkhianatinya dan melaporkannya pada NICA, akhirnya pihak NICA (tentara Belanda) mengendus tingkah laku Habib Husein. Tanpa ampun lagi, Al Habib Husein Shihab pun ditangkap. Kedua tangannya diikat. Ia kemudian diseret dengan kendaraan Jeep. Di penjara beliau divonis hukuman mati oleh Belanda. Tapi, berkat bantuan Allah, Al Habib Husein Shihab berhasil kabur dari penjara dan melompat ke Kali Malang. Beliau kemudian diselamatkan oleh para laskar pimpinan KH. Noer Ali, pejuang Bekasi yang sangat ditakuti NICA di zaman itu. Habib Husein selamat, meskipun bagian pantatnya tertembak.
Al Habib Husein, yang ketika itu masih berusia 20 tahunan, bekerja di bagian logistik. Di sini beliau punya hubungan dengan para pejuang kemerdekaan. Beliau banyak memberikan makanan dan pakaian untuk para pejuang yang
ketika itu bergerilya di Jakarta dan sekitarnya.
Karena ada kawannya sendiri yang tega mengkhianatinya dan melaporkannya pada NICA, akhirnya pihak NICA (tentara Belanda) mengendus tingkah laku Habib Husein. Tanpa ampun lagi, Al Habib Husein Shihab pun ditangkap. Kedua tangannya diikat. Ia kemudian diseret dengan kendaraan Jeep. Di penjara beliau divonis hukuman mati oleh Belanda. Tapi, berkat bantuan Allah, Al Habib Husein Shihab berhasil kabur dari penjara dan melompat ke Kali Malang. Beliau kemudian diselamatkan oleh para laskar pimpinan KH. Noer Ali, pejuang Bekasi yang sangat ditakuti NICA di zaman itu. Habib Husein selamat, meskipun bagian pantatnya tertembak.
Baca selanjutnya di:
Sepaturnya Kita Menghargai Para Pejuang Islam. Mari kita Berdoa Semoga Islam tetap Jaya dimana saja berada, wabil khusus tanah air tercinta indonesia. Aamiin
ReplyDelete