Indonesia Lawyer Club (ILC) Selasa (8/11) malam
menjadi pusat perbincangan. Acara diskusi yang dipandu oleh Karni Ilyas ini
membahas tema 'Setelah 411'. Diskusi bernas yang ditayangkan oleh salah satu
televisi Nasional ini membahas Aksi Damai Bela Islam dan Bela Negara yang
dihelat Jum'at (4/11) lalu dan apa yang akan dilakukan setelahnya.
Acara talk show ini dihadiri oleh Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, pendiri Pondok
Pesantren Daarut Tauhid Kiyai Haji Abdullah Gymnastiar (AA Gym), dan
tokoh-tokoh Nasional lainnya.
Saat berita ini diterbitkan, acara ILC masih
berlangsung. Sejumlah tokoh sudah menyampaikan pendapatnya. Jenderal Gatot
Nurmantyo mendapatkan banjir
pujian karena menyampaikan fakta Aksi Damai 4/11 dan menyebut kaum Muslimin sebagai benteng terakhir Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI).
pujian karena menyampaikan fakta Aksi Damai 4/11 dan menyebut kaum Muslimin sebagai benteng terakhir Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI).
Dalam amatan kami, ada hal lain yang menarik. Ialah
ketidakhadiran Prof. Dr. M Din Syamsudin. Pria yang menjabat sebagai pengurus
MUI Pusat ini tidak hadir bukan karena tidak bisa, tapi karena ada tokoh
Muhammadiyah lain di acara talk show tersebut.
"Saya tidak jadi hadir karena tidak bersedia berhadapan
Buya Syafi'i Ma'arif. Agar tidak mempertontonkan perbedaan pendapat di antara
tokoh Muhammadiyah," ujar Karni Ilyas membacakan klarifikasi dari Din
Syamsudin.
"Saya berpendapat bahwa Ahok melakukan penistaan dengan memberikan penilaian (judgment) terhadap pemahaman orang lain dengan kata peyoratif. Jelas itu. Trims." pungkas Karni.
Wallahu a'lam. [Om Pir/Tarbawia]
Dikutip pada: 10 Nov 16
No comments:
Post a Comment
Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...