#ILC411
pada Selasa (8/11) malam masih menjadi perbincangan yang seru. Ahmad Syafii
Maarif turut diundang dalam acara yang dipandu oleh Karni Ilyas ini.
Ahmad Syaffi Maarif hanya bicara selama enam menit delapan belas detik di sesi pertama. Tapi, ada 11 kejanggalan yang kami temukan.
Sebabkan Din Syamsudin Tidak Hadir
Ahmad Syaffi Maarif hanya bicara selama enam menit delapan belas detik di sesi pertama. Tapi, ada 11 kejanggalan yang kami temukan.
Sebabkan Din Syamsudin Tidak Hadir
Dalam rilis resmi yang diterima Karni Ilyas, Prof Dr
Muhammad Din Syamsudin menyebutkan bahwa dirinya urung hadir di ILC malam itu
karena adanya Syafii Maarif. Din menegaskan sikapnya bahwa Ahok melakukan
penistaan terhadap Agama Islam, sementara Syafii Maarif bersikap sebaliknya.
Din tidak mau
mempertontonkan perbedaan pendapat antara sesama tokoh Muhammadiyah di hadapan publik.
mempertontonkan perbedaan pendapat antara sesama tokoh Muhammadiyah di hadapan publik.
Tidak Ucap Salam
Dalam rekaman yang dirilis secara resmi oleh Indonesia
Lawyer Club via Youtube, Syafii Maarif tidak memulainya dengan
‘Assalamu’alaikum’.
Sesaat setelah ditanya dan diberi kesempatan oleh
Karni Ilyas, Syafii Maarif langsung mengatakan, “Saya melihat ya demo itu.
Memang saya benar-benar khawatir ya.”
Tidak Tahu Jumlah Peserta Aksi Damai 411
“Saya melihat ya demo itu. Memang saya benar-benar
khawatir ya. Dengan jumlah yang besar. Berapa jumlah yang pasti, (saya) tidak
tahu ya, tapi besar.”
Padahal, ia bisa mengutip data yang disampaikan oleh
rilis resmi kepolisian, media, atau memperkirakan karena beliau melihat.
Sebagai informasi, jumlah peserta Aksi Damai 4/11 lalu
sekitar 2 juta orang. Bahkan ada yang menaksir dua juta tiga ratus-an ribu
peserta.
Bimbang
Syafii Maarif merasa khawatir terhadap aksi damai
dengan jumlah yang besar. “Saya khawatir, takut terjadi apa-apa.” Di kalimat
sebelumnya, pria berusia 81 tahun ini malah mengatakan, “Saya benar-benar
khawatir ya,”
Dan beberapa mili detik setelahnya, ia membantahnya
sendiri dengan mengatakan, “Ternyata, tidak (terjadi apa yang
dikhawatirkan).”
Entah apa yang dimaksud, pimpinan Ma’arif Institute
ini tidak menyebutkan kekhawatirannya terkait hal apa. Bahkan, ia melanjutkan
bantahan atas kekhawatirannya dengan mengatakan, “Itu kita merasa senang,”
setelah aksi damai berjalan tertib.
Tidak Jelas
Syafii Maarif menyebutkan sebuah pesan yang mengatakan bahwa semua yang hadir di acara #ILC 411 adalah badut dan tentara setan.
“Yang hadir di sini ternyata badut,”
Syafii Maarif menyebutkan sebuah pesan yang mengatakan bahwa semua yang hadir di acara #ILC 411 adalah badut dan tentara setan.
“Yang hadir di sini ternyata badut,”
“Kita semua yang hadir termasuk hizbu syaithan (tentara setan). Saya termasuk tentara setan.”
Masyarakat yang Sadis?
Syafii Maarif menyebutkan bahwa masyarakat ‘kita’ begitu sadis. Padahal, dalam konteks Aksi Damai Bela Islam dan Bela Negara II pada Jum’at 4/11 lalu, puja puji dialamatkan kepada seluruh peserta yang tertib, santun, akrab, menjaga taman agar tidak rusak, merawat kebersihan, bahkan diberitakan oleh media internasional dan disebut ‘Aksi Bermartabat’ oleh sebuah Koran Nasional.
Jadi, siapa yang dimaksud ‘kita’ oleh Pak Syafii Maarif?
Berseberangan dengan Mayoritas Ulama
Syafii Maarif menegaskan, ia tidak sepakat dengan pendapat perwakilan ulama yang tergabung dalam MUI. Sebelum itu, ia juga menegaskan bahwa fatwa MUI gegabah. Meski berbeda, ia menegaskan akan memperjuangkan apa yang menjadi keyakinannya bahwa Ahok tidak menista Agama.
Benaran Gak Bela Ahok?
Syafii Maarif mengungkapkan, “Bagus tuh, Saudara,” saat mengutip pernyataan bahwa Ahok siap dipenjara jika dinyatakan bersalah.
Pria ini juga bertutur, “Saya gak bela Ahok,” padahal di acara talk show itu, tidak ada yang bertanya atau mengatakan apakah ia membela Ahok.
Syafii juga mengatakan, ia hanya kenal sekadarnya. Padahal, tidak ada yang bertanya soal kedekatannya dengan Ahok.
Ia justru membuka ingatan publik karena pernah
mengatakan, “Ahok tidak jahat,” kemudian menerima banyak kritikan setelah
menyampaikan kalimat itu.
Membela Pandangannya
“Saya orang tua. 81 tahun. Saya tidak ingin menjadi
apa. Bukan wakil partai. Dan sekarang bukan struktur Muhammadiyah. Tapi akan
saya katakan apa yang saya pandang benar,” ujar Syafii Maarif.
Padahal, kebenaran mutlak ada di dalam al-Qur’an dan
Islam sebagai keyakinan orang Islam. Sedangkan pandangan manusia tidak ada yang
mutlak benar, kecuali Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Medsos Begitu Brutal
Syafii Maarif mengatakan, media sosial begitu brutal.
Ia melanjutkan bahwa dirinya tetap tenang menyampaikan pendapatnya di ILC,
bahkan beliau tetap tenang jika ada yang menembaknya, saat sedang
berbicara.
Duh, jadi bingung, siapa sih yang brutal?
Berkali-kali Pejamkan Mata
Jika diamati, Syafii Maarif berkali-kali memejamkan
mata sejak pertama kali berbicara. Dalam durasi enam menit lebih delapan belas
detik, Tarbawia mencatat, Ahmad Syafii Maarif memejamkan mata lebih dari lima
kali. Dan, ada raut berat di gores wajahnya.
Wallahu a’lam. [Om Pir/Tarbawia]
Dikutip
pada: 10 Nov 16
No comments:
Post a Comment
Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...