Amien Rais, mantan Ketua MPR RI, menulis opini yang
mengharu biru di Republika. Tokoh politik nasional ini mengisahkan heroisme dan
perasaan harunya saat berada di tengah lautan peserta Aksi Damai 4/11. Pria ini
juga membuka mata publik, tentang siapa yang menggerakkan dua jutaan manusia
dalam aksi tersebut.
Pada paragraf kedua, Amien Rais menulis, "Saya
berada di tengah massa
pengunjuk rasa yang jumlahnya mungkin tiga kali lebih besar dari demo politik 20 Mei 1998 di halaman gedung DPR/MPR yang dijuluki sebagai people power Indonesia."
pengunjuk rasa yang jumlahnya mungkin tiga kali lebih besar dari demo politik 20 Mei 1998 di halaman gedung DPR/MPR yang dijuluki sebagai people power Indonesia."
Di tengah-tengah lautan massa itu, Amien merasa sangat
terharu dengan Nasionalisme peserta aksi. "Soal cinta mereka pada sang
saka merah putih juga sangat mengesankan. Seorang Satgas bercerita pada saya,
dia dan teman-temannya kecewa berat ketika pada 3 November sore mencari bendera
merah putih ke Pasar Senen, ternyata sudah ludes. Bendera merah-putih dengan
berbagai ukuran sudah diborong habis peserta demo," lanjut Amien.
Aksi berjalan damai, teratur, dan sanat tertib.
Seluruh peserta sangat menjaga agar tidak ada taman atau fasilitas umum lain
yang rusak. Sehingga, Amien memastikan bahwa kericuhan bukan dilakukan oleh
peserta aksi damai bertajuk Bela Islam dan Bela Negara itu.
"Karena itu, di pengujung demo ketika terjadi
pembakaran tiga mobil polisi, saya yakin, kejadian itu mustahil dilakukan
demonstran," ujar politisi senior ini.
Pada bagian selanjutnya, artikel ini khusus disampaikan kepada Presiden Jokowi yang menolak menemui perwakilan peserta aksi damai, dan malah mengunjungi proyek di Bandara Soekarno Hatta Tangerang.
Amien juga menyebutkan, tidak ada organisasi
masyarakat, partai politik, lembaga sawadaya masyarakat, atau tokoh mana pun
yang mampu menggerakkan jutaan manusia untuk hadir di satu lokasi dengan satu
tuntutan serupa, sebesar hari itu.
"Tidak mungkin ada seorang tokoh dengan karisma
sehebat apa pun, tidak ada koodinator lapangan (korlap) dengan biaya sebanyak
apa pun, dan tidak ada kekuasaan yang berasal dari mana pun dapat menggerakkan
jutaan anak bangsa dengan tuntutan yang sama."
terang mantan Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Di paragraf selanjutnya, Amien membeberkan siapakah
yang sebenarnya menggerakkan jutaan manusia di hari itu.
"Bung Jokowi," lanjutnya, "saya yakin
aksi damai 4 November itu digerakkan para malaikat. Ramalan cuaca Badan
Meteorologi mengatakan 4 November akan ada hujan lebat. Ternyata? Mendung
merata melingkupi Jakarta sehingga demonstran ikut sejuk hatinya, di samping
memang sudah diniatkan sejak awal harus menjadi demo sejuk dan damai."
Wallahu a'lam. [Om Pir/Tarbawia]
No comments:
Post a Comment
Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...