Wednesday 22 February 2017

Istikharah Yang Salah Kaprah



Dalam pilkada DKI putaran kedua nanti, ada dua paslon (pasangan calon) yang berhak maju yaitu Anis-Sandi dan Ahok-Djarot. Sebenarnya, bagi seorang muslim, pilihan yang semestinya itu sudah jelas, yaitu paslon yang muslim alias Anies-Sandi. Tidak ada pilihan lain. Begitulah yang semestinya, kalau pemahaman agama mereka benar dan mereka mau patuh kepada ajaran agamanya.

Tetapi karena adanya oknum-oknum muslim yang munafik, apalagi dia juga dipandang sebagai “ulama” oleh masyarakatnya, yang entah karena apa sehingga mereka berani membolehkan memilih pemimpin yang kafir, akhirnya sebagian masyarakat yang tergolong awam menjadi terpengaruh atau bingung. Di antara mereka yang bingung akhirnya ada yang berkata,: “Kalau begitu, saya mau istikharah dulu deh, biar saya dapat petunjuk harus pilih Anis atau Ahok”.


Saudaraku, ketahuilah. Sesungguhnya shalat Istikharah itu hanya dibolehkan dan dibenarkan jika kita dihadapkan pada pilihan yang sama-sama halal. Tetapi kalau pilihanya: yang satu halal dan yang satunya lagi haram, maka dalam hal ini tidak dibenarkan shalat Istikharah. Kalau tetap Anda lakukan salat istikharah itu, maka jangan salahkan Allah kalau Dia tidak mau memberikan petunjuk-Nya kepada Anda.

Jadi, kalau Anda tetap lakukan salat istikharah,lalu kemudian Anda merasa bahwa hati Anda menjadi kuat untuk menjatuhkan pilihan pada Ahok-Djarot, maka sebenarnya itu bukan petunjuk dari Allah. Itu adalah tipu-daya syaitan. Karena petunjuk Allah itu sudah jelas: Haram hukumnya memilih pemimpin yang kafir.

Begitu pula kalau misalnya ada seorang gadis yang dilamar oleh dua orang pemuda, katakanlah si A dan si B. Pemuda yang satu (si A) adalah orang saleh, sedangkan si B adalah orang yang suka bermaksiat. Maka dalam hal ini, tidak dibenarkan melakukan shalat Istikharah. Karena hukumnya sudah jelas, yaitu hanya si A yang boleh untuk dipilih. Sedangkan si B, karena dia seorang ahli maksiat, maka haram hukumnya dipilih oleh seorang wanita atau gadis muslimah.

Demikianlah duduk-perkara yang sebenarnya tentang salat Istikharah. Semoga ada manfaatnya. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

No comments:

Post a Comment

Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...