Saturday 10 December 2016

Harus Pilih Salah Satu



Kalau ditanya seperti ini: “Mau sembuh, atau mau masuk surga?” atau seperti ini: “Mau kaya, atau mau masuk surga?” Kita pasti gak mau pilih hanya salah-satunya. Kita mau kedua-duanya. Sembuh juga, masuk surga juga. Atau kaya juga, masuk surga juga.

Tapi tahukah Anda, sobat, bahwa hidup ternyata tidak selalu bisa seperti itu. Tuhan terkadang menawarkan kita dua pilihan dan kita harus memilih hanya SALAH-SATUNYA saja. Tidak bisa kedua-duanya.

Tidak percaya? Perlu dalil? Perhatikanlah hadits Nabi saw berikut ini:

Dari Atha’ bin Abi Ribah, ia berkata, “Ibnu Abbas berkata kepadaku: “Maukah saya tunjukkan seorang wanita yang termasuk ahli surga?”. Saya menjawab: “Tentu mau”. Ia berkata: “Ini adalah seorang wanita berkulit hitam yang pernah datang kepada Nabi saw. Waktu itu, ia berkata: “Sesungguhnya saya berpenyakit ayan dan aurat saya terbuka karenanya. Karena itu mohonlah kepada Allah agar penyakit saya disembuhkan”. Rasulullah menjawab: “Apabila kamu mau bersabar, maka kamu akan masuk surga. Tapi apabila kamu tetap meminta, maka saya pun akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu”. Wanita itu berkata: “Aku (memilih) bersabar”. Wanita itu berkata lagi: “Sesungguhnya aurat saya terbuka karenanya. Oleh karena itu mohonlah kepada Allah agar aurat saya tidak terbuka”. Maka Nabi pun mendoakannya (agar aurat wanita itu tidak terbuka)”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadits di atas tergambar bahwa wanita tersebut tidak bisa memilih kedua-duanya (sembuh juga, masuk surga juga), tetapi harus salah satu: disembuhkan atau masuk surga. Artinya, kalau dia memilih surga, konsekuensinya adalah dia harus rela atau bersabar bahwa penyakitnya itu tidak disembuhkan oleh Allah swt. Dia harus rela atau bersabar menanggung penyakitnya itu, mungkin untuk seumur hidupnya.

Seorang sahabat Rasulullah saw yang bernama Imran bin Hushain ra adalah seorang sahabat yang harus rela menanggung penyakit selama + 30 (tiga puluh) tahun. Penyakit itu memaksa dia harus tergolek lemah dan melakukan segala sesuatunya hanya di tempat tidur. Untuk memudahkan buang airnya, konon, kasurnya terpaksa harus dilubangi di bagian tengahnya. Demikianlah penyakit dan keadaannya itu yang harus ia tanggung hingga ajal menjemputnya.

Kiaskanlah hal itu kepada ujian-ujian yang lain, Sobat, apakah itu kekurangan harta, tidak dapat jodoh, tidak juga mendapat pekerjaan yang sesuai harapan, belum juga mampu membeli rumah sehingga harus mengontrak terus dan lain sebagainya. Hal itu bukan mustahil terjadi bertahun-tahun bagi Anda atau bahkan mungkin hingga Anda meninggal dunia.

Jangan bersedih hati dan lemah semangat, Sobat. Yang penting Anda selalu bersabar dan berikhtiar (berusaha). Masalah hasil, itu adalah urusan Allah swt.

Bagi siapa pun yang sedang diberi ujian oleh Allah (terutama yang ujian itu sifatnya telah menahun dan sulit untuk diketahui kapan akan berakhirnya), saya doakan semoga Allah selalu memberikan ketabahan dan kesabaran (doa ini juga untuk saya sendiri loh ya :-)). Semoga Allah selalu memberi kita kekuatan iman untuk dapat menjalani hidup ini sesuai dengan tuntunan agama-Nya. Mudah-mudahan segala bentuk kesusahan yang sedang kita tanggung adalah konsekuensi yang memang harus kita terima agar bisa mendapatkan surga-Nya di akhirat kelak, aamiin ya Robbal ‘alamiin. [Buya Amin/Media Muslim]

No comments:

Post a Comment

Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...