Wednesday 17 May 2017

Foto-Foto Bukti Adanya Azab Kubur




Di sebuah situs Islam[1], saya membaca sebuah artikel yang membuktikan bahwa azab kubur itu nyata. Artikel tersebut antara lain menceritakan sebagai berikut:

“Adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang meninggal di salah-satu rumah sakit di Oman, lalu dikuburkan. Selang 3 jam kemudian, mayat pemuda tersebut digali kembali  dari kuburnya karena ayahnya merasa ragu atas diagnosa dokter dan menginginkan untuk diidentifikasi kembali tentang kebenaran penyebab atas kematian anaknya tersebut.


Seluruh kerabat dan teman-temannya begitu terkejut saat mereka melihat kondisi dari mayat pemuda tersebut. Mayat tersebut begitu berbeda dalam waktu 3 jam. Dia berubah tampak keabu-abuan seperti orang yang sudah tua.


Dengan tampak jelas ada bekas siksaan dan pukulan yang amat keras. Tulang-tulang kaki dan tangan yang hancur. Begitu juga ujung-ujungnya sehingga menekan ke badan membuat kondisi pemuda itu sungguh mengenaskan.


Seluruh badan dan mukanya memar. Matanya yang terbuka memperlihatkan ketakutan, kesakitan dan keputus-asaan.  Darah yang begitu jelas menandakan bahwa pemuda tersebut diyakini telah mengalami siksa kubur yang berat. Ya Allah. Naudzu billahi min zalik.




Semoga kita semua dijauhkan dari azab kubur dan siksa api neraka, aamiin.”

Demikianlah sebagian dari isi artikel tersebut. Apa Anda percaya dengan berita itu? Benarkah itu adalah foto-foto orang yang sudah mengalami azab kubur atau sekedar hoax belaka? Bagaimana jika seandainya suatu saat ada temuan yang mengatakan bahwa itu ternyata adalah foto-foto seorang korban penganiayaan penjahat atau lain sebagainya? Apakah hal itu akan membuat Anda menjadi tidak percaya dengan adanya azab kubur?

Saya tentu saja berharap bahwa berita tersebut benar adanya sehingga dapat menambah kuat keyakinan kita tentang adanya azab kubur. Tetapi kita juga harus waspada andaikata suatu saat terbukti bahwa berita itu adalah hoax. Saya khawatir jika itu hanyalah berita hoax yang sengaja disebarkan oleh orang-orang yang justru hanya ingin memperolok-olok keyakinan umat Islam (sebagaimana beberapa kasus yang pernah terjadi sebelumnya tentang tanda-tanda matahari akan terbit dari Barat atau lain sebagainya).

Andaikata berita itu benar, mari kita ucapkan alhamdulillah [2]. Akan tetapi jika berita itu ternyata hoax, maka janganlah sampai membuat kita menjadi ragu tentang adanya azab kubur. Sebab kenyataan tentang adanya azab kubur itu telah disebutkan di dalam Alquran dan juga di dalam hadits-hadits Nabi Muhammad saw sehingga kita, sebagai muslim, tentu harus meyakininya.

Dalil dari Al Qur’an yang membuktikan adanya azab kubur, menurut para ulama, antara lain adalah ayat berikut:

“...Dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang. Dan pada hari terjadinya kiamat, dikatakan kepada malaikat: “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. [QS. Ghafir/40: 45-46]

Pengepungan azab dan penampakan neraka ini, di mana lagi terjadinya kalau bukan di alam kubur.

Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah membawakan keterangan, di antaranya dari Al Qurthubi yang mengatakan: “Menurut jumhur (mayoritas ulama), dinampakkannya neraka kepada Fir’aun dan kaumnya (pada ayat diatas, Pen) ialah di alam barzakh. Ini merupakan bukti tentang penetapan adanya azab kubur” (lihat Fathul Bari XIII/233).
Imam Bukhari memaparkan ayat-ayat di atas sebagai bukti tentang adanya azab kubur. Beliau menjadikannya sebagai rangkaian judul bab. (Lihat Kitab Al Jana-iz, bab Maa Jaa-a Fi ‘Azaab Al Qobri wa Qaulihi Ta’ala [QS Al An’am : 93, At Taubah: 101, Ghafir: 45]. Fathul Bari III/231 dan seterusnya)

Kemudian dalil-dalil dari hadits, antara lain adalah sebagai berikut:

Nabi saw pernah menceritakan siksa kubur yang dialami oleh dua orang. Yang satu disebabkan oleh “namimah” (menghasut dan adu domba). Sedangkan yang lain disebabkan oleh kencing yang tidak bersih:

مَرَّ الَّنبِيُّ صلي الله عليه وسلم عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ
: إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِى كَبِيْرٍ. ثُمَّ قَالَ
بَلَى، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَسْعَى بِالنَّمِيْمَةِ، وَأَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَيَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ…الحـديث – متفق عليه

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua kuburan. Beliau bersabda,”Sesungguhnya keduanya (kedua penghuni kubur) benar-benar sedang diazab. Dan keduanya tidak diazab karena masalah besar,” kemudian Beliau bersabda: “Ya. Adapun salah seorang di antara mereka, dikarenakan ia berjalan dengan menebarkan namimah (adu domba). Sedangkan yang satunya lagi karena tidak menjaga diri dari kencingnya…” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu yang dibawakan oleh Qatadah pada penggalan kedua, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَأَمَّا الْمُنَافِقُ وَالْكَافِرُ فَيُقَالُ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُوْلُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟
 فَيَقُوْلَ : لاَ أَدْرِى، كُنْتُ أَقُوْلُ مَا يَقُوْلُ النَّاسُ. فَيُقَالُ: لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ
 وَيُضْرَبُ بِمَطَارِقَ مِنْ حَدِيْدٍ ضَرْبَةً، فَيَصِيْحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيْهِ غَيْرَ الثَّقَلَيْنِ. أخرجه البخاري في صحيحه رقم : 1374
“Adapun orang munafik dan kafir, akan ditanyakan kepadanya: “Apa yang engkau katakan tentang orang ini (tentang Nabi Muhammad saw)?” Ia menjawab: “Tidak tahu. Dahulu aku pernah mengatakan apa yang dikatakan orang”. Maka dikatakanlah kepadanya: “Engkau tidak memahami apapun dan tidak membaca (Al Qur’an)!”. Orang itu kemudian dipukul keras dengan palu dari besi. Menjeritlah ia dengan satu jeritan yang didengar oleh semua yang berada di sekitarnya kecuali oleh jin dan manusia”. (HR. Bukari, Abu Dawud, dan An-Nasa’i)

Dalam hadits Al Barra’ bin ‘Azib yang panjang, pada bagian kedua, diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lain-lain disebutkan tentang didatangkannya panas dan racun api neraka kepada orang ini. Disamping itu, kuburnya juga disempitkan hingga menghimpit dan meremuk- redamkan tulang-belulangnya. Lalu amal perbuatan buruknya datang kepadanya dengan menjelma sebagai orang yang buruk rupa. Dan masih banyak hadits-hadits lain.

Adapun orang-orang mukmin, mereka akan mendapat kenikmatan di alam kubur seperti disebutkan dalam hadits Al Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu tersebut pada bagian pertama.

Juga disebutkan –misalnya- dalam hadits Anas bin Malik yang dibawakan oleh Qatadah pada bagian pertama. Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنََ الْعَبْدَ إِذَا وُضِعَ فِى قَبْرِهِ وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ – وَإِنَّهُ لَسَمِيْعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ- أَتَاهُ مَلَكَانِ فَيُقْعِدَانِهِ فَيَقُوْلاَنِ : مَا كُنْتَ تَقُوْلُ فِي
هَذَا الرَّجُلِ؟ لِمُحَمَّدٍ صلي الله عليه وسلم. فَأَمَّاالمُؤْمِنُ فَيَقُوْلَ  
أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ. فَيُقَالُ: اُنْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ قَدْ أَبْدَلَكَ اللهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ، فَيَرَاهُمَا جَمِيْعًا. أخرجه البخاري في صحيحه رقم : 1374
“Sesungguhnya, ketika seorang hamba sudah diletakkan di kuburnya, sedangkan para pengantarnya sudah pergi –dan ia pasti mendengar suara sandal-sandal mereka- datanglah kepadanya dua malaikat. Dua malaikat itu mendudukkan orang tersebut seraya bertanya: “Apa yang engkau katakan tentang orang ini?” Yakni tentang Muhammad saw . Adapun orang mukmin, akan menjawab: “Saya bersaksi bahwa ia adalah hamba dan utusan Allah.” Maka dikatakanlah kepada hamba mukmin tersebut: “Lihatlah tempat dudukmu yang dari neraka, telah Allah gantikan untukmu dengan tempat duduk dari syurga”. Maka iapun melihat kedua-duanya” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan masih banyak hadits-hadits lainnya.

Jadi, nikmat atau siksa kubur merupakan perkara pasti. Tidak ada seorang pun yang boleh mengingkarinya. Baik Al-Qur’an maupun hadits-hadits yang shahih telah menetapkannya. Atas dasar itu, para ulama Ahlu Sunnah telah menyepakati adanya.

Marilah kita berlindung kepada Allah dari segala azab dan siksa-Nya. Selain itu, tentunya kita harus selalu beramal shalih selama hidup di dunia ini. Sebab dunia ini memang tempat beramal. Setiap amal kita, baik atau buruk, akan selalu diperhatikan dan diperhitungkan oleh Allah swt. Amal shalih akan mendatangkan kebahagiaan, dan amal buruk akan mendatangkan kesengsaraan. Bisa jadi kesengsaraan di dunia, di alam kubur, ataupun di hari kiamat kelak. Nauzubillahi min zalik. Walhamdulillahi Robbil ‘alamin.

(Media Muslim)

=========
[1]http://www.kabarmakkah.com/2016/09/inilah-foto-foto-bukti-nyata-siksa-kubur.html, diakses pada 15 Mei 2017
[2]Tentu saja bukan karena mensyukuri adanya orang yang terkena azab kubur, tetapi karena mensyukuri adanya bukti yang menambah kuat keyakinan kita akan kebenaran Alquran dan hadits-hadits Nabi saw.

No comments:

Post a Comment

Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...