Usai
bertemu Presiden Joko Widodo, saat ditanya pers, apakah Jokowi mendukung
pengungkapan kasusnya, Antasari hanya terdiam: “Sst…” kata Antasari sambil
menempelkan telunjuk di mulutnya.
Sementara
Kapolda Irjen M. Iriawan, terkait laporan Antasari soal SMS misterius beberapa
tahun silam, mengatakan akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.
“Saya
sudah lama nggak update data itu. Nanti saya tanya dulu ya bagaimana kasusnya
juga ke penyidik,”di Kompleks Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara,
Jakarta, Kamis (26/1/2017).
“Sabar
dulu. Nanti saya akan jelaskan kemudian. Kerjaan saya banyak, banyak sekali.
Jakarta ini luar biasa,” lanjut Iriawan. (sumber detik).
Iriawan
adalah bekas Diretur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya kala
kasus pembunuhan berencana terhadap Nasrudin Zulkarnaen yang berujung membawa
Antasari mendekam di penjara.
Sebagaimana
diketahui, SMS misterius itu diterima Nasrudin Zulkarnaen. SMS itu berbunyi:
“Maaf
permasalahan ini hanya kita saja yang tahu. Kalau sampai terbongkar, Anda tahu
konsekuensinya.” Tidak lama setelah itu Nasrudin tewas tertembus peluru.
Nama
Iriawan tersangkut dalam dugaan rekayasa BAP kesaksian Kombes Williardi Wizard.
Saat di pengadilan, Williardi mengungkap rekayasa itu bermula saat ia dijemput
pada satu hari dari rumahnya ke kantor polisi pukul 00.30.
Pada
dini hari itu Williardi didatangi dan diperiksa Direktur Reserse Kepolisian
Daerah Metro Jaya, Wakil Direktur Reserse, dan tiga orang kepala satuan.
Menurut
Williardi, para petinggi polri memintanya membuat BAP yang harus menjerat
Antasari sebagai pelaku utama pembunuhan Nasrudin.
“Waktu
itu dikondisikan sasaran kita cuman Antasari. (Lalu BAP saya) disamakan dengan
BAP Sigid (Haryo Wibisono), dibacakan kepada saya,” ujar Williardi tanpa wajah
takut.
Ia pun
protes kepada Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar
M. Iriawan yang turut memeriksanya. “Janji mana? Tolong diklarifikasi. Kami
tidak sejahat itu,” ujar Williardi.
Kemudian,
lanjut Wiliardi, pada pagi dini harinya sekitar pukul 00.30 WIB, dia
dibangunkan oleh penyidik kepolisian. Di ruang pemeriksaan, ada istri dan adik
iparnya, serta Dirkrimum saat itu Kombes Pol M Iriawan.
“Dirkrimun
bilang ke istri saya, kamu bilang saja ke suami kamu, semuanya akan dibantu.
Jam setengah satu saya diperiksa, dan disuruh buat keterangan agar bisa
menjerat Antasari. Jaminannya saya bisa pulang. Ini saya ngomong benar, demi
Allah,” bebernya.
Wiliardi
bahkan meminta majelis hakim untuk menelepon Kombes M Iriawan. “Saya juga
mengirim SMS, menagih janjinya. Katanya saya tidak akan ditahan dan saya juga
meminta agar segera diklarifikasi, kalau saya juga tidak sebejat seperti yang
diberitakan sebagai orang yang mencari eksekutor. Tapi hari itu juga saya mau
ditahan,” terangnya, (dikutip dari berbagai media).
Kebenaran
di balik misteri “SMS Maut” tengah dinantikan oleh publik. “Harapan kami adalah
begitu, itu yang kami minta dibuka oleh polisi, dalang yang sebenarnya,” tegas
mantan pengacara Antasari, Maqdir Ismail, kepada pers Jumat (27/1/2017) pagi.
Doa
para ulama dan jutaan umat Islam terasa dikabulkan Allah SWT. Kapolda Iriawan
yang begitu getol menunjukan permusuhan kepada Habib Rizieq Syihab (HRS) dan
telah menyiram luka mendalam di hati kaum muslim, kini berhadapan dengan kasus
Antasari.
Allah
Maha Besar dan Maha Mengetahui segala perbuatan jahat apapun, teruslah berdoa
dan memohon bantuan Allah, niscaya misteri kejahatan akan itu terbongkar!
Faizal
Assegaf
Ketua Progres 98
Ketua Progres 98
http://www.pilarbangsa.com/ulama-dikriminalisasi-kini-giliran-misteri-sms-maut-menyapa-kapolda-iriawan/
No comments:
Post a Comment
Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...