Habib
Rizieq memang bukan orang yang lepas dari kekurangan dan kesalahan. Setiap tokoh,
siapa pun, bahkan setiap manusia, termasuk saya dan Anda sendiri yang sedang
membaca tulisan ini, pasti mempunyai kekurangan dan kesalahan. Ini sudah kodrat
setiap manusia. Karena itu janganlah membenci manusia karena dia mempunyai suatu
kekurangan atau kesalahan.
Sebagian
kalangan mungkin ada yang mengatakan bahwa Habib Rizieq itu mulutnya agak kasar,
suka keceplosan, temperamental, dan lain-lain. Bagi saya, setiap orang boleh saja
berpendapat. Itu hak setiap orang. Tapi belum tentu pula setiap pendapat itu
benar. Belum tentu pula setiap pendapat itu objektif. Ada pendapat yang
sifatnya subjektif dan bisa berbeda bagi orang lain. Bahkan ada pula pendapat
yang keliru karena termakan berita hoax, fitnah, palsu dan lain-lain.
Saya
tidak ingin membahas berita hoax atau fitnah-fitnah terhadap Habib Rizieq di
sini. Bagi manusia sekelas Habib Rizieq, fitnah itu amat mungkin terjadi dan
menerpanya. Dan itu memang telah banyak terjadi dan dialaminya. Justru di
sinilah, menurut saya kaum muslimin harus menjadi lebih peduli terhadap Habib
Rizieq. Bukankah fitnah itu kezaliman? Bukankah orang yang difitnah itu berarti
telah dizalimi? Bukankah orang yang sedang dizalimi itu harus (wajib) dibantu
dan dibela, lebih-lebih kalau dia adalah saudara kita sesama muslim? Bukalah
hadits-hadit Nabi saw, bukankah ada ancaman bagi orang-orang yang tidak mau
membela orang-orang yang sedang dizalimi?
Perkara
mulut Habib Rizieq yang terkadang keceplosan, menurut hemat saya, hanyalah sebuah
nila setitik pada susu sebelanga. Kenapa kita tidak berlapang-hati memaafkan beliau?
Bayangkanlah,
apabila kita memiliki sebuah rumah. Rumah itu ingin dirusak dan dibakar oleh
sekelompok orang jahat. Lalu datang seseorang yang membantu kita dalam menjaga dan melindungi
rumah tersebut. Dia lawan para penjahat itu habis-habisan, bahkan mati-matian.
Sehingga akhirnya para penjahat itu kewalahan dan takut untuk mewujudkan niat
jahat mereka terhadap rumah kita itu. Tapi sayang, si pembela itu, ketika
bertempur dengan para penjahat tadi, ada tanaman-tanaman kita yang terinjak atau
terpatahkan olehnya. Dengan kenyataan seperti itu, kira-kira sikap apa yang
semestinya kita lakukan terhadap orang yang telah berusaha membela rumah kita
tersebut?
Saya
rasa hanya orang bodoh saja yang akan memilih sikap untuk memarahi dan membenci
si pembela itu. Sikap yang benar adalah kita harus tetap berterimakasih dan
menghargai jasa si pembela itu. Adapun kesalahannya yang telah menginjak atau
merusak tanaman-tanaman kita sewaktu ia bertempur melawan para penjahat itu,
haruslah kita pandang sebagai kesalahan kecil yang harus dimaafkan.
Habib
Rizieq adalah orang yang telah berusaha membela dan menjaga “rumah kita”. “Rumah
kita”, Indonesia, tanah air ini. Dari tangan orang-orang jahat. Siapa
orang-orang jahat itu? Mereka adalah para bandar narkoba, para bandar judi, para
pelaku dan pendukung pornografi, pengkhianat-pengkhianat bangsa yang ingin
menjual negeri ini kepada pihak asing, politisi-politisi busuk yang suka
mempermainkan hukum, dan lain-lain.
Memang
sungguh banyak musuh Habib Rizieq ini, Saudaraku. Tapi ketahuilah, sesungguhnya
musuh-musuh beliau itu adalah musuh kita. Orang-orang yang ingin “membakar”
atau merusak Indonesia.
Perjuangan
beliau dalam membela “rumah kita” itu tidak ringan. Jarang ada orang yang mau
mengambil peranan ini, meskipun diakui amat dibutuhkan.
Menurut
saya, sudah syukur ada orang yang mau seperti Habib Rizieq ini di Indonesia.
Sudah syukur pula Habib Rizieq dan FPI sanggup bertahan dan masih eksis hingga
hari ini.
Perjuangan
amar-makruf (mengajak orang berbuat baik) dalam bentuk ceramah, seminar, dan
lain-lain, banyak yang mau terjun, saudaraku. Karena perjuangan ini akan
menghasilkan pujian, bahkan tak jarang “amplop”, penghargaan, dan kemewahan.
Tapi perjuangan nahi mungkar, mencegah kejahatan, melawan kemungkaran, melawan
kemaksiatan, siapa yang akan mau, kalau tidak betul-betul orang yang punya
nyali dan keyakinan. Karena perjuangan nahi mungkar adalah perjuangan yang akan
berhadapan dengan celaan, caci-maki, fitnah, bahkan tak jarang akan berhadapan
dengan usaha-usaha penjegalan dan pembunuhan.
Karena
itu sadarlah, saudaraku sekalian. Habib Rizieq memang bukan orang yang tidak
berkekurangan. Tapi andil, jasa, dan peranannya adalah amat besar jika
dibandingkan dengan kesalahan dan kekurangannya itu. Terlalu kerdil rasanya
jika kita tidak mau berlapang hati ketika Habib Rizieq tergelincir pada
kesalahan-kesalahan dan kekurangannya sebagai manusia. Semoga rakyat Indonesia
dan kaum muslimin semakin cerdas dalam bersikap. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.
[Maltusiro/Media Muslim]
Hmm boleh saya tanya kepada anda apa tujuan anda membela yang belum tau kebenarannya apakah itu wajar? Jika anda memiliki kebenaran coba diprove sekarang jangan cuma membela karena doa
ReplyDeletePembuktian melalui media internet, tentu saja biasanya dilakukan dengan menampakkan foto, video, atau audio. Maka kalau Anda membutuhkan bukti hanya secara itu, telusurilah video-video yang pernah di upload oleh pihak2 Habib Rizieq atau FPI seperti di youtube ( misalnya melalui channel Markaz Syariah), ikuti pula akun FB Habib Rizieq Syihab karena terkadang di sana ditampilkan foto atau video sebagai bukti atas apa yang telah terjadi sebenarnya (seperti penyerangan GMBI kemarin, akun Habib Rizieq mengupload video penyerangan itu).
DeleteTapi kalau di hati seseorang telah memasang rasa benci dan buruk sangka, biasanya foto-foto atau video-video bukti tersebut hanya akan dianggap angin lalu saja. Bahkan akan dibilang hoax, palsu, atau lain sebagainya. Kalau Anda benar-benar ingin mencari kebenaran dan tidak puas dengan video atau foto-foto yang ada, kenapa tidak langsung saja ikut terjun pada kegiatan-kegiatan FPI. Ikuti pengajian-pengajian mereka. “universitas” FPI terbuka kok untuk umum. Ikuti aksi-aksi sosial mereka secara langsung, terjun ke lapangan. Insya Allah, Anda akan menemukan kebenaran tentang siapa sebenarnya Habib Rizieq dan FPI.