Penetapan
Ketua Umum FPI Habib Rizieq sebagai tersangka di Polda Jabar membuat Forum
Pondok Pesantren (FPP) Kabupaten Cianjur mengambil sikap. Mereka murka melihat
situasi politik nasional yang dinilai semakin menyudutkan para ulama. FPP
beserta asetnya, yaitu 121 ribu santri berencana akan melakukan tindakan, jika
situasi tersebut tak kunjung mereda.
Pengurus
FPP Kabupaten Cianjur, Abdul wahid Al Qudsih menegaskan, umat Islam tidak
membenci Pancasila dan NKRI. Hanya saja umat Islam merasa miris dengan
penangkapan dan diskriminasi yang dilakukan terhadap para ulama.
“Habib, semuanya cinta Pancasila dan NKRI. Bahkan, jika melihat sejarah,
seseorang yang menciptakan lambang Garuda juga ulama,” kata Wahid.Namun, saat ini seakan-akan ulama dimarginalkan. Semua pengikut dan yang membelanya juga dianggap sama. Padahal, jauh sebelum kemerdekaan diumumkan, umat Islam beserta para ulama berperan besar dalam perjuangannya.
“Jangan ada distorsi sejarah. Perlu diketahui bahwa sebelum Indonesia merdeka, tanah air dan bahasa Indonesia, juga merah putih, sejarah membuktikan ada lafaz hizbullah melawan Jepang. Tulisan syahadat tertera di bendera merah putih, kenapa sekarang ada kriminalisasi,” cetusnya.
Abdul menambahkan, jika umat Islam melakukan aksi besar memprotes keanehan tersebut, santri dan umat Islam se Kabupaten Cianjur siap terjun dan rela mati demi membela agama Islam serta para ulama.
“Kami semua siap dan rela mati demi membela Islam, serta para ulama,” tandasnya. [opinibangsa.com / jpc]
[sumber:
Muslimina]
No comments:
Post a Comment
Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...