Friday, 3 February 2017

Aksi Bela Ulama, Ribuan Umat Islam Kaltim Dukung FPI




Ribuan umat Islam dan masyarakat umum berbagai kalangan menggelar Aksi Bela Ulama dan Dukung FPI di depan kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Samarinda, Senin (30/01/2017).

Aksi damai di bawah koordinasi Aliansi Masyarakat Bhinneka Tunggal Ika dan Umat Islam Kaltim ini digelar juga untuk menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin.

Aksi ini digelar guna menjaga agar tidak terjadi konflik horizontal di Kaltim khususnya. Serta menjaga stabilitas dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
“FPI adalah saudara kami dan merupakan bagian dari kami,” seru aliansi itu dalam aksi tersebut sebagaimana pernyataan yang diterima hidayatullah.com.

Massa aksi tersebut juga menyatakan, FPI dan masyarakat Kaltim akan senantiasa menjaga keutuhan NKRI.

“Save (selamatkan) FPI dan kami mendukung FPI untuk tidak dibubarkan,” seru aliansi itu.

Menjaga Kedamaian Kaltim

Ditegaskan, masyarakat Kaltim tidak menginginkan terjadinya perpecahan di antara sesama warga negara Indonesia.

“Tentunya kita menginginkan kedamaian, persaudaraan, dan ketenteraman satu sama lain,” sebutnya.

“Namun jika terdapat kelompok yang ingin memecah-belah persatuan kita, maka mari kita rapatkan barisan apapun sukumu, apapun agamamu, apapun golonganmu.

Kita adalah satu kesatuan yang tidak bisa diceraiberaikan oleh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” lanjutnya.

Aksi tersebut diikuti berbagai kalangan dari 30-an ormas Islam, organisasi kepemudaan, ormas kedaerahan, dan sebagainya. Di antara agenda aksi ini adalah pengajian, pembacaan al-Qur’an, doa, dan lain-lain.

Aksi damai itu digelar menyikapi unjuk rasa menolak FPI oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan masyarakat setempat. Unjuk rasa pada Rabu (25/01/2017) pekan lalu itu ditengarai menjadi pemicu suasana tidak kondusif yang sempat terjadi di Samarinda.*

[Sumber: Muslimina]

No comments:

Post a Comment

Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...