Di
sebuah situs Islam[1], saya membaca sebuah artikel yang membuktikan bahwa azab
kubur itu nyata. Artikel tersebut antara lain menceritakan sebagai berikut:
“Adalah
seorang pemuda berusia 18 tahun yang meninggal di salah-satu rumah sakit di
Oman, lalu dikuburkan. Selang 3 jam kemudian, mayat pemuda tersebut digali
kembali dari kuburnya karena ayahnya
merasa ragu atas diagnosa dokter dan menginginkan untuk diidentifikasi kembali
tentang kebenaran penyebab atas kematian anaknya tersebut.
Seluruh
kerabat dan teman-temannya begitu terkejut saat mereka melihat kondisi dari
mayat pemuda tersebut. Mayat tersebut begitu berbeda dalam waktu 3 jam. Dia
berubah tampak keabu-abuan seperti orang yang sudah tua.
Dengan
tampak jelas ada bekas siksaan dan pukulan yang amat keras. Tulang-tulang kaki
dan tangan yang hancur. Begitu juga ujung-ujungnya sehingga menekan ke badan
membuat kondisi pemuda itu sungguh mengenaskan.
Seluruh
badan dan mukanya memar. Matanya yang terbuka memperlihatkan ketakutan,
kesakitan dan keputus-asaan. Darah yang
begitu jelas menandakan bahwa pemuda tersebut diyakini telah mengalami siksa
kubur yang berat. Ya Allah. Naudzu billahi min zalik.
Semoga
kita semua dijauhkan dari azab kubur dan siksa api neraka, aamiin.”
Demikianlah
sebagian dari isi artikel tersebut. Apa Anda percaya dengan berita itu?
Benarkah itu adalah foto-foto orang yang sudah mengalami azab kubur atau
sekedar hoax belaka? Bagaimana jika seandainya suatu saat ada temuan yang
mengatakan bahwa itu ternyata adalah foto-foto seorang korban penganiayaan
penjahat atau lain sebagainya? Apakah hal itu akan membuat Anda menjadi tidak
percaya dengan adanya azab kubur?
Saya
tentu saja berharap bahwa berita tersebut benar adanya sehingga dapat menambah
kuat keyakinan kita tentang adanya azab kubur. Tetapi kita juga harus waspada
andaikata suatu saat terbukti bahwa berita itu adalah hoax. Saya khawatir jika
itu hanyalah berita hoax yang sengaja disebarkan oleh orang-orang yang justru
hanya ingin memperolok-olok keyakinan umat Islam (sebagaimana beberapa kasus
yang pernah terjadi sebelumnya tentang tanda-tanda matahari akan terbit dari
Barat atau lain sebagainya).
Andaikata
berita itu benar, mari kita ucapkan alhamdulillah [2]. Akan
tetapi jika berita itu ternyata hoax, maka janganlah sampai membuat kita
menjadi ragu tentang adanya azab kubur. Sebab kenyataan tentang adanya azab
kubur itu telah disebutkan di dalam Alquran dan juga di dalam hadits-hadits
Nabi Muhammad saw sehingga kita, sebagai muslim, tentu harus meyakininya.
Dalil dari Al Qur’an yang membuktikan
adanya azab kubur, menurut para ulama, antara lain adalah ayat berikut:
“...Dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung
oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan
petang. Dan pada hari terjadinya kiamat, dikatakan kepada malaikat:
“Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. [QS. Ghafir/40:
45-46]
Pengepungan azab dan penampakan neraka ini,
di mana lagi terjadinya kalau bukan di alam kubur.
Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah
membawakan keterangan, di antaranya dari Al Qurthubi yang mengatakan: “Menurut
jumhur (mayoritas ulama), dinampakkannya neraka kepada Fir’aun dan kaumnya
(pada ayat diatas, Pen) ialah di alam barzakh. Ini merupakan bukti tentang penetapan
adanya azab kubur” (lihat Fathul Bari XIII/233).
Imam Bukhari memaparkan ayat-ayat di atas
sebagai bukti tentang adanya azab kubur. Beliau menjadikannya sebagai rangkaian
judul bab. (Lihat Kitab Al Jana-iz,
bab Maa Jaa-a Fi ‘Azaab Al Qobri wa Qaulihi Ta’ala [QS Al An’am : 93, At Taubah:
101, Ghafir: 45]. Fathul Bari III/231 dan seterusnya)
Kemudian dalil-dalil dari hadits, antara
lain adalah sebagai berikut:
Nabi saw pernah menceritakan siksa kubur
yang dialami oleh dua orang. Yang satu disebabkan oleh “namimah”
(menghasut dan adu domba). Sedangkan yang lain disebabkan oleh kencing yang
tidak bersih:
مَرَّ
الَّنبِيُّ صلي الله عليه وسلم عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ
: إِنَّهُمَا
لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِى كَبِيْرٍ. ثُمَّ قَالَ
بَلَى،
أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَسْعَى بِالنَّمِيْمَةِ، وَأَمَّا أَحَدُهُمَا
فَكَانَ لاَيَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ…الحـديث – متفق عليه
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
melewati dua kuburan. Beliau bersabda,”Sesungguhnya keduanya (kedua penghuni
kubur) benar-benar sedang diazab. Dan keduanya tidak diazab karena masalah
besar,” kemudian Beliau bersabda: “Ya. Adapun salah seorang di antara mereka,
dikarenakan ia berjalan dengan menebarkan namimah (adu domba). Sedangkan yang
satunya lagi karena tidak menjaga diri dari kencingnya…” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Dalam hadits Anas bin Malik Radhiyallahu
‘anhu yang dibawakan oleh Qatadah pada penggalan kedua, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
وَأَمَّا
الْمُنَافِقُ وَالْكَافِرُ فَيُقَالُ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُوْلُ فِي هَذَا
الرَّجُلِ؟
فَيَقُوْلَ : لاَ أَدْرِى، كُنْتُ أَقُوْلُ مَا
يَقُوْلُ النَّاسُ. فَيُقَالُ: لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ
وَيُضْرَبُ
بِمَطَارِقَ مِنْ حَدِيْدٍ ضَرْبَةً، فَيَصِيْحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ
يَلِيْهِ غَيْرَ الثَّقَلَيْنِ. أخرجه البخاري في صحيحه رقم : 1374
“Adapun orang munafik dan kafir, akan
ditanyakan kepadanya: “Apa yang engkau katakan tentang orang ini (tentang Nabi
Muhammad saw)?” Ia menjawab: “Tidak tahu. Dahulu aku pernah mengatakan apa yang
dikatakan orang”. Maka dikatakanlah kepadanya: “Engkau tidak memahami apapun
dan tidak membaca (Al Qur’an)!”. Orang itu kemudian dipukul keras dengan palu
dari besi. Menjeritlah ia dengan satu jeritan yang didengar oleh semua yang
berada di sekitarnya kecuali oleh jin dan manusia”. (HR. Bukari, Abu Dawud, dan
An-Nasa’i)
Dalam hadits Al Barra’ bin ‘Azib yang
panjang, pada bagian kedua, diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lain-lain disebutkan
tentang didatangkannya panas dan racun api neraka kepada orang ini. Disamping
itu, kuburnya juga disempitkan hingga menghimpit dan meremuk- redamkan
tulang-belulangnya. Lalu amal perbuatan buruknya datang kepadanya dengan
menjelma sebagai orang yang buruk rupa. Dan masih banyak hadits-hadits lain.
Adapun orang-orang mukmin, mereka akan
mendapat kenikmatan di alam kubur seperti disebutkan dalam hadits Al Barra’ bin
‘Azib radhiyallahu ‘anhu tersebut pada bagian pertama.
Juga disebutkan –misalnya- dalam hadits
Anas bin Malik yang dibawakan oleh Qatadah pada bagian pertama. Sesungguhnya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنََ
الْعَبْدَ إِذَا وُضِعَ فِى قَبْرِهِ وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ – وَإِنَّهُ
لَسَمِيْعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ- أَتَاهُ مَلَكَانِ فَيُقْعِدَانِهِ فَيَقُوْلاَنِ
: مَا كُنْتَ تَقُوْلُ فِي
هَذَا
الرَّجُلِ؟ لِمُحَمَّدٍ صلي الله عليه وسلم. فَأَمَّاالمُؤْمِنُ فَيَقُوْلَ
أَشْهَدُ
أَنَّهُ عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ. فَيُقَالُ: اُنْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ
النَّارِ قَدْ أَبْدَلَكَ اللهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ، فَيَرَاهُمَا
جَمِيْعًا. أخرجه البخاري في صحيحه رقم : 1374
“Sesungguhnya, ketika seorang hamba sudah
diletakkan di kuburnya, sedangkan para pengantarnya sudah pergi –dan ia pasti
mendengar suara sandal-sandal mereka- datanglah kepadanya dua malaikat. Dua
malaikat itu mendudukkan orang tersebut seraya bertanya: “Apa yang engkau
katakan tentang orang ini?” Yakni tentang Muhammad saw . Adapun orang mukmin,
akan menjawab: “Saya bersaksi bahwa ia adalah hamba dan utusan Allah.” Maka
dikatakanlah kepada hamba mukmin tersebut: “Lihatlah tempat dudukmu yang dari
neraka, telah Allah gantikan untukmu dengan tempat duduk dari syurga”. Maka iapun
melihat kedua-duanya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan masih banyak hadits-hadits lainnya.
Jadi, nikmat atau siksa kubur merupakan
perkara pasti. Tidak ada seorang pun yang boleh mengingkarinya. Baik Al-Qur’an
maupun hadits-hadits yang shahih telah menetapkannya. Atas dasar itu, para
ulama Ahlu Sunnah telah menyepakati adanya.
Marilah kita berlindung kepada Allah dari
segala azab dan siksa-Nya. Selain itu, tentunya kita harus selalu beramal
shalih selama hidup di dunia ini. Sebab dunia ini memang tempat beramal. Setiap
amal kita, baik atau buruk, akan selalu diperhatikan dan diperhitungkan oleh
Allah swt. Amal shalih akan mendatangkan kebahagiaan, dan amal buruk akan
mendatangkan kesengsaraan. Bisa jadi kesengsaraan di dunia, di alam kubur,
ataupun di hari kiamat kelak. Nauzubillahi min zalik. Walhamdulillahi Robbil ‘alamin.
(Media Muslim)
=========
[1]http://www.kabarmakkah.com/2016/09/inilah-foto-foto-bukti-nyata-siksa-kubur.html,
diakses pada 15 Mei 2017
[2]Tentu
saja bukan karena mensyukuri adanya orang yang terkena azab kubur, tetapi
karena mensyukuri adanya bukti yang menambah kuat keyakinan kita akan kebenaran
Alquran dan hadits-hadits Nabi saw.
No comments:
Post a Comment
Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...