Kalau
ditanya seperti ini: “Mau sembuh, atau mau masuk surga?” atau seperti ini: “Mau
kaya, atau mau masuk surga?” Kita pasti gak mau pilih hanya salah-satunya. Kita
mau kedua-duanya. Sembuh juga, masuk surga juga. Atau kaya juga, masuk surga
juga.
Tapi tahukah
Anda, sobat, bahwa hidup ternyata tidak selalu bisa seperti itu. Tuhan
terkadang menawarkan kita dua pilihan dan kita harus memilih hanya SALAH-SATUNYA
saja. Tidak bisa kedua-duanya.
Tidak
percaya? Perlu dalil? Perhatikanlah hadits Nabi saw berikut ini:
Dari Atha’
bin Abi Ribah, ia berkata, “Ibnu Abbas berkata kepadaku: “Maukah saya tunjukkan
seorang wanita yang termasuk ahli surga?”. Saya menjawab: “Tentu mau”. Ia
berkata: “Ini adalah seorang wanita berkulit hitam yang pernah datang kepada
Nabi saw. Waktu itu, ia berkata: “Sesungguhnya saya berpenyakit ayan dan aurat
saya terbuka karenanya. Karena itu mohonlah kepada Allah agar penyakit saya
disembuhkan”. Rasulullah menjawab: “Apabila kamu mau bersabar, maka kamu akan
masuk surga. Tapi apabila kamu tetap meminta, maka saya pun akan berdoa kepada
Allah agar Dia menyembuhkanmu”. Wanita itu berkata: “Aku (memilih) bersabar”.
Wanita itu berkata lagi: “Sesungguhnya aurat saya terbuka karenanya. Oleh
karena itu mohonlah kepada Allah agar aurat saya tidak terbuka”. Maka Nabi pun
mendoakannya (agar aurat wanita itu tidak terbuka)”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadits
di atas tergambar bahwa wanita tersebut tidak bisa memilih kedua-duanya (sembuh
juga, masuk surga juga), tetapi harus salah satu: disembuhkan atau masuk surga. Artinya,
kalau dia memilih surga, konsekuensinya adalah dia harus rela atau bersabar
bahwa penyakitnya itu tidak disembuhkan oleh Allah swt. Dia harus rela atau
bersabar menanggung penyakitnya itu, mungkin untuk seumur hidupnya.
Seorang
sahabat Rasulullah saw yang bernama Imran bin Hushain ra adalah seorang sahabat
yang harus rela menanggung penyakit selama + 30 (tiga puluh) tahun.
Penyakit itu memaksa dia harus tergolek lemah dan melakukan segala sesuatunya
hanya di tempat tidur. Untuk memudahkan buang airnya, konon, kasurnya terpaksa
harus dilubangi di bagian tengahnya. Demikianlah penyakit dan keadaannya itu
yang harus ia tanggung hingga ajal menjemputnya.
Kiaskanlah
hal itu kepada ujian-ujian yang lain, Sobat, apakah itu kekurangan harta, tidak
dapat jodoh, tidak juga mendapat pekerjaan yang sesuai harapan, belum juga
mampu membeli rumah sehingga harus mengontrak terus dan lain sebagainya. Hal
itu bukan mustahil terjadi bertahun-tahun bagi Anda atau bahkan mungkin hingga
Anda meninggal dunia.
Jangan
bersedih hati dan lemah semangat, Sobat. Yang penting Anda selalu bersabar dan
berikhtiar (berusaha). Masalah hasil, itu adalah urusan Allah swt.
Bagi siapa
pun yang sedang diberi ujian oleh Allah (terutama yang ujian itu sifatnya telah
menahun dan sulit untuk diketahui kapan akan berakhirnya), saya doakan semoga Allah
selalu memberikan ketabahan dan kesabaran (doa ini juga untuk saya sendiri loh
ya :-)). Semoga Allah selalu memberi kita kekuatan iman untuk dapat menjalani
hidup ini sesuai dengan tuntunan agama-Nya. Mudah-mudahan segala bentuk
kesusahan yang sedang kita tanggung adalah konsekuensi yang memang harus kita
terima agar bisa mendapatkan surga-Nya di akhirat kelak, aamiin ya Robbal ‘alamiin.
[Buya Amin/Media Muslim]
No comments:
Post a Comment
Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...