“Dan
tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku
cintai daripada apa-apa yang telah Aku wajibkan kepadanya” (HR. Bukhari)
Maksudnya:
amal yang paling baik dan paling disukai oleh Allah untuk dijadikan jalan
mendekatkan diri kepada-Nya adalah amal-amal yang wajib. Allah amat senang
apabila apa-apa yang telah diwajibkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya betul-betul
diperhatikan, diurus, dan diagungkan oleh hamba-hamba-Nya itu. Semakin serius
seorang hamba di dalam mengagungkan dan melaksanakan apa-apa yang diwajibkan
Allah kepadanya, maka semakin dekatlah hamba itu kepada Allah.
Contoh
keseriusan di dalam mengagungkan kewajiban/perintah Allah:
1)
Kira-kira setengah jam sebelum waktu Zuhur masuk, kita telah pergi ke kamar mandi untuk bersuci
dan berwudhu.
2)
Memillih baju atau kain yang tergolong bagus untuk dipakai salat
3)
Telah tiba dan duduk di masjid sebelum azan berkumandang
4)
Memakai minyak wangi untuk melaksanakan salat
5)
mematikan tivi atau lain sebagainya yang kira-kira akan menggangu kekhusu’an
ketika salat
6)
mengerjakan segala rukun-rukun salat dengan sempurna sesuai ilmunya
7)
berusaha mengetahui dan mempelajari betul-betul ilmu tentang salat
7)
Sebelum salat, memohon dengan sungguh-sungguh agar diberikan kekhusyu’an ketika
salat
Dan
lain sebagainya.
Itu
baru contoh tentang salat. Kiaskanlah hal-hal seperti itu untuk
kewajiban-kewajiban yang lainnya seperti puasa Ramadhan, zakat, haji, berbakti
kepada kedua orangtua, menutup aurat, membayar hutang, menepati janji, memberi
nafkah, taat kepada suami, dan lain sebagainya.
Demikian
juga kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan hati seperti: menjaga iman,
sabar, syukur, ikhlas, rendah hati, husnuz zhon, dan sebagainya.
Intinya:
Seriuslah di dalam melaksanakan apa-apa yang telah Allah wajibkan kepada kita.
Agungkan ia. Pentingkan ia. Servis dengan sebaik-baiknya. Kelola dengan
sebaik-baiknya. Maka insya Allah, kita akan menjadi hamba-hamba yang paling
disayangi oleh Allah. Allah juga akan betul-betul serius di dalam mengurus,
menjaga, dan memelihara kita, aamiin. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.
No comments:
Post a Comment
Komentarnya boleh pro, boleh juga kontra. Tetapi tetap jaga etika kesopanan ya...